PERCOBAAN SIFAT KEPOLARAN SENYAWA
KELOMPOK 4
10 IPA 3
Anggota :
- Annisa Nuraini
- Haliza Rizqi
- Mia Jayanti
- M. Aditya Farsha
- M. Nazal Sultan T.
- Rafa Alifya
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SIFAT KEPOLARAN
PENDAHULUAN
1. Tujuan
Menegetahui kepolaran beebrapa senyawa dengan keelektronegatifannya.
2. Landasan Teori
2. Landasan Teori
1). Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEI-nya ( Pasangan Elektron Ikatan) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar.
- Ciri-ciri senyawa polar:
1. Dapat larut dalam air dan pelarut lain.
2. Memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat tidak meratanya distribusi elektron.
3. Memiliki pasangan elektron bebas ( Bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
4. Bentuk molekul asimetris.
contoh : Alkohol, HCl, PCl3, H2O, N2O5
2). Ikatan Kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEI-nya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0.
- Ciri-ciri senyawa nonpolar :
1. Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.
2. Tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat meratanya distribusi elektron.
2. Tidak memiliki kutub positif (+) dan kutub negatif (-), akibat meratanya distribusi elektron.
3. Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama.
Contoh : Cl2,PCl5, H2, N2
3. Perbedaan
IKATAN KOVALEN
POLAR
|
IKATAN KOVALEN
NONPOLAR
|
Larut
dalam pelarut polar
|
Tidak
larut dengan pelarut polar
|
Mempunyai
PEB (pasangan elektron bebas)
|
Tidak
mempunyai PEB (pasangan electron bebas)
|
Berbentuk
asimetris
|
Berbentuk
simetris
|
Perbedaan
keelektronegatifannya tidak sama dengan nol
|
Perbedaan
keelektronegatifannya sama dengan nol
|
BAB II
BAGIAN ISI
1. Alat dan Bahan
a. Buret
b. Gelas beaker
c. Penggaris Plastik
d. Rambut
e. Statif dan Klem
f. Corong
g. Air
h. NaCl
i. C6H12O6
2. Langkah kerja
a. Buret dipasang pada statif dan klem
b. Buret diisi dengan larutan sebanyak 30 ml, gelas beaker digunakan sebagai penampung di
bawah buret.
c. Penggaris plastik digosok menggunakan rambut dengan arah yang sama sebanyak 20 kali.
d. Larutan yang berada di dalam buret dialirkan sedikit dengan penggaris plastik yang telah digosok tersebut didekatkan kepada larutan.
e. Amati perubahan yang terjadi.
f. Langkah kerja a - d diulang untuk NaCl, C6H12O6 sebagai pengganti air dalam buret.
3. Hasil pengamatan
No
|
Larutan
|
Pengamatan
|
1.
|
Air
|
Dibelokkan
mendeketi penggaris
|
2.
|
NaCl
|
Dibelokkan
mendekati penggaris
|
3.
|
C6H12O6
|
Dibelokkan mendekati penggaris
|
4. Analisis
a. Ikatan kovalen polar :
Ikatan kovalen yang PEI-nya (Pasangan Elektron Ikatan) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar.
b. Ikatan kovalen nonpolar :
Ikatan kovalen nonpolar yang PEI-nya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0.
c. Air :
Berdasarkan susunan ruang atomnya, molekul H2O berbentuk tidak simetris. Elektron tidak tersebar merata. Dalam molekul H2O pusat muatan (pol) negatif terletak pada atom O, sedangkan pol positif terletak diantara atom H, sehingga air bersifat polar karena jika digambarkan ikatan polar sebagai vektor maka molekul H2O resultan vektornya tidak sama dengan nol. Dalam percobaan inipun dapat diketahui bahwa aliran air (H2O) tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik, ini menandakan bahwa air memiliki sifat polar.
d. NaCl :
Larutan garam dapur dengan rumus kimia NaCl merupakan campuran dari unsur natrium dan klorida. ketika keran buret dibuka dan penggaris didekatkan, aliran larutan garam dapur yang awalnya lurus ternyata dibelokkan. Hal ini menunjukan bahwa larutan garam mempunyai sifat polar.
e. C6H12O6 :
Larutan gula dengan rumus kimia C6H12O6 merupakan campuran dari glukosa yang dilarutkan dalam pelarut air. Ketika kran buret dibuka dan penggrais didekatkan, aliran glukosa yan awalnya lurus ternyata dibelokkan. Hal ini menunjukan bahwa larutan gula mempunyai sifat polar.
BAB III
BAGIAN PENUTUP
Kesimpulan :
Apabila suatu benda bermuatan lisitrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada reaksi yan berbeda beda tergantung molekul cairan tersebut. Reaksi pembelokkan suatu cairan ketika didekati benda bernuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen nonpolar. Berdasarkan hasil pengamatan kami terdapat tiga larutan berbeda, semua larutan tersebut memiliki ikatan kovalen polar.
- Senyawa polar : senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda, sehingga senyawa polar dapat menghantar arus listrik.
- Senyawa nonpolar : Senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berkaitan mempunyai nila keelektronegatifitas yang sama/hampir sama, senyawa nonpolar tidak dapat menghantar arus listrik.
Wah bermanfaat kak
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSering sering ya kak info kayak gini
ReplyDeleteMAKASIH:)
DeleteSoon ya:)
Deletewidihhhh
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMinggu depan kakak test di harvard aja kak, pasti keterima
ReplyDeleteAMINNNN
DeleteSaya daftar di oxford dek hehe:)
Deletealhamdulillah berhasil juga saya
ReplyDeleteAlhamdulillah:)
DeleteMantaap.Terimakasih, sudah memberi manfaat untuk pembaca. Lebih keren lagi kalau ditambah foto kelompoknya (:
ReplyDelete